Langsung ke konten utama

Aturan dan Cara Memberi Pakan Ikan Nila Kecil

Bisnis budidaya benih ikan nila atau ikan nila kecil sama menggiurkannya dengan bisnis budidaya pembesaran ikan nila. Bahkan, waktu panen budidaya ikan nila kecil jauh lebih singkat daripada ikan nila dewasa. Umumnya budidaya pembesaran ikan nila membutuhkan waktu hingga 6 bulan hingga panen, sedangkan budidaya benih hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.


Alasan lain kenapa bisnis budidaya benih ikan nila cukup menggiurkan adalah karena permintaan ikan nila yang terus meningkat setiap tahunnya. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah Pembudidaya ikan nila, permintaan benih ikan pun semakin banyak.

Meski menggiurkan, tetap ada hal-hal penting yang perlu Bapak/Ibu pertimbangkan dengan matang saat memulai budidaya benih nila. Salah satunya adalah pemilihan makanan ikan nila yang masih kecil. Ada aturan sendiri tentang pemilihan dan pemberian pakan ikan nila kecil supaya nila tetap dapat tumbuh dan siap panen di waktu yang tepat.

Jenis Pakan Ikan Nila yang Masih Kecil

Untuk memelihara dan merawat benih nila, Bapak/Ibu perlu memperhatikan beberapa hal seperti padat tebar dan jenis pakannya. Idealnya padat tebar untuk benih ikan nila antara 50 sampai 200 ekor/m2. Ukuran benih ikan yang baru menetas atau larva berkisar 0,5-0,7 cm dengan perkiraan usia 7 hari.

Sementara itu, dari segi pakan ikan nila kecil, yang paling penting adalah memberikan makanan yang mengandung protein tinggi. Contohnya adalah Daphnia sp., Rotifera sp., dan Moina sp. yang termasuk famili zooplankton. Berikut ini kebutuhan nutrisi ikan nila pada masa proses pembesaran.

Protein: 28-50%
Karbohidrat: 10-20%
Lemak & minyak: 5-12%
Vitamin: 0,5-1%
Mineral: 0,25-0,5%
Kemudian jenis makanan ikan nila yang masih kecil yang bisa jadi pilihan Bapak/Ibu, sebagai berikut:

Cacing sutera
Plankton dan fitoplankton
Artemia
Kutu air
Lumut
Dedak
Tumbuhan azolla
Selain pakan alami, Bapak/Ibu juga bisa memberikan pelet dalam bentuk serbuk atau butiran yang memiliki ukuran 0,2-0,5 mm. Durasi pemberian pakan kepada benih ikan nila sebanyak 4-5 kali sehari dengan takaran 1 sendok teh untuk pelet serbuk.

Apapun pakan yang Bapak/Ibu berikan pada benih ikan nila, yang terpenting adalah menjaga kualitas pakan itu sendiri. Pakan berkualitas memiliki kandungan nutrisi yang tepat sehingga bukan hanya meningkatkan bobot tubuhnya saja, tapi juga dapat meningkatkan nafsu makan ikan nila kecil.

Cara Memberi Makan Ikan Nila Kecil Sesuai Umur

Waktu ideal untuk memberi pakan ikan nila kecil adalah pada pagi, siang, dan sore hari, sedangkan jumlah pakan yang diberikan sekitar 3% dari total bobot ikan. Cara memberi makanan ikan nila yang masih kecil dengan tepat adalah berikan sesuai dengan usianya, sebab beda usia maka beda kebutuhan nutrisinya. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Larva Ikan Nila

Ikan nila yang baru saja menetas disebut larva. Berikan larva ikan nila pakan dengan ukuran antara 0,5-0,7 cm dan mengandung protein tinggi. Pakan untuk larva nila yang mengandung protein tinggi antara lain Daphnia sp., Moina sp., dan Rotifera sp..

2. Ikan Nila Kecil Berusia 10 Hari

Saat memasuki usia 10 hari, larva akan bertumbuh hingga memiliki panjang tubuh 1,5 cm. Namanya pun bukan lagi larva melainkan ikan nila kebul. Sekalipun terdapat perbedaan nama dan ukuran, makanan untuk ikan nila kebul masih sama dengan larva nila.

3. Ikan Nila Kecil Berusia 20 Hari

Benih nila yang memasuki usia 20 hari memiliki perlakuan yang masih sama dengan larva dan ikan nila kebul. Penyebutannya juga masih sama, yaitu ikan nila kebul. Akan tetapi, saat memasuki usia 20 hari ukurannya mulai bertambah panjang hingga 2,5 cm. Maka dari itu, Bapak/Ibu perlu memindahkan ikan ke kolam pendederan dan memperhatikan padat tebar ikan.

4. Ikan Nila Kecil Berusia 25 Hari

Gabar merupakan sebutan ikan nila yang telah memasuki usia 25 hari. Umumnya tubuh ikan akan bertambah panjang hingga berukuran 2,8 cm dengan peningkatan tinggi sebesar 0,8 cm. Ikan nila gabar membutuhkan pakan yang mengandung protein sebesar 20-30%.

Bapak/Ibu dapat memberikan pakan berupa pelet serbuk dengan ketentuan protein yang dibutuhkan. Berikan pakan sebanyak 2-3 kali sehari. Selain itu, perhatikan padat tebarnya. Idealnya, padat tebar ikan nila berumur 25 hari adalah 30-50 ekor/m2.


5. Ikan Nila Berusia 30 Hari

Memasuki usia 30 hari, panjang ikan nila bertambah hingga 3 cm dengan tinggi 1 cm. Makanan ikan nila yang masih kecil berusia 30 hari ini adalah pelet serbuk F-999/PF-1000.

6. Ikan Nila Berusia 35 Hari

Benih ikan nila berusia 35 hari akan memiliki panjang tubuh sebesar 4-4,5 cm. Pakannya masih sama dengan nila berusia 30 hari, yaitu pelet serbuk.

7. Ikan Nila Berusia 40 Hari

Ikan nila berusia 40 hari masih disebut sebagai ikan nila gabar. Namun, ukurannya sudah bisa mencapai 5 cm. Padat tebar untuk nila berusia 40 hari adalah 30-50 ekor/m2. Pakan untuk ikan nila berusia 40 hari masih sama. Bapak/Ibu dapat memberikan pakan berupa pelet serbuk F-999/PF-1000.

8. Ikan Nila Berusia 45 Hari

Bejo merupakan sebutan benih ikan nila yang memasuki usia 45 hari. Saat benih nila memasuki usia 45 hari, panjang tubuhnya bisa mencapai 5,5-6 cm.

Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan benih nila, Bapak/Ibu dapat memberikan pakan yang mengandung protein sebesar 20-30% sebanyak 2-3 kali sehari, dengan jumlah pakan sebesar 3% dari total bobot ikan. Jenis pakan yang bisa Bapak/Ibu berikan adalah pakan pelet F-999/PF-1000.

Saat nila memasuki usia antara 45-70 hari, ukurannya bisa mencapai 8 cm. Oleh karena itu, perhatikan padat tebar kolam ikan nila.

9. Ikan Nila Kecil Berusia 100 Hari

Fase terakhir dari cara pemberian makanan ikan nila yang masih kecil adalah saat nila memasuki usia 100 hari. Bapak/Ibu dapat memindahkan nila berusia 100 hari ke kolam budidaya atau kolam pembesaran ikan nila. Sebab saat memasuki usia 100 hari, panjangnya sudah mencapai 8-12 cm. Panjang tersebut setara dengan panjang ikan nila dewasa. Selain itu, perlakuan pakannya pun sudah sama dengan ikan nila dewasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat herbal Ikan Air Tawar

1. Bawang Putih (Allium sativum) Aplikasi Melalui perendaman untuk penyakit Koi Herpes Virus (KHV), bakteri dan parasit. Bakteri penyakit bercak merah Aeromonas hydrophila pada ikan patin. Virus penyakit KHV pada ikan mas Parasit penyakit gatal, bintik putih pada benih ikan air tawar akibat infeksi parasit Ich dan cacing Trichodina sp. Kandungan aktif Minyak atsiri, allicin 50g/100 ml melalui pakan untuk Aeromonas hydrophila Dosis Efektif 25 mg bawang butih dihaluskan dan dicampur air 1 liter untuk perendaman ikan sakit. Untuk penyakit KHV, sebanyak 30 g dalam 100 ml air untuk perendaman ikan sakit. 2. Ciplukan (Physalis angulata L) Aplikasi Melalui perendaman. Target patogen Bakteri penyebab radang, bengkak dan kemerahan atau borok. Kandungan aktif Asam klorogenat, elaidic acid, physalin. Dosis Efektif Daun dan buahnya direbus (15-30 g) dalam 100 ml air atau kering (5-10 g) dalam 100 ml air, lalu digunakan untuk perendaman. 3. Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Aplikasi Untuk menja...

Bahan Pembetuk Flok Pada Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

Pembentukan flok pada sistem bioflok dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan-bahan pembentuk flok. Beberapa bahan pembentuk flok yang umum digunakan pada budidaya ikan sistem bioflok antara lain: Kalsium: Kalsium dapat membantu memperkuat struktur flok dan meningkatkan kemampuan flok untuk menangkap partikel organik. Karbon: Karbon sangat penting bagi pertumbuhan bakteri dalam sistem bioflok. Karbon dapat diperoleh dari sumber karbon organik seperti molase atau tepung singkong. Garam: Penambahan garam pada air tambak dapat membantu meningkatkan kepadatan flok dan mengurangi pertumbuhan bakteri patogen. Zeolit: Zeolit adalah mineral alami yang dapat membantu meningkatkan kualitas air dan mengurangi konsentrasi amonia. Chlorella: Chlorella adalah ganggang hijau yang dapat menjadi sumber pakan ikan dan juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan bakteri dalam sistem bioflok. Penggunaan bahan pembentuk flok harus disesuaikan dengan kondisi air dan kebutuhan ikan. Penggunaan yang berleb...

Tahapan Bioflok

Proses pembentukan flok pada budidaya ikan nila sistem bioflok melalui beberapa tahapan, yaitu: Tahap inisiasi: Tahap ini dimulai saat air tambak baru diisi dengan air bersih atau setelah air tambak dikeluarkan dan diisi kembali dengan air bersih. Pada tahap ini, bakteri aerob dan anaerob yang ada di dalam air mulai berkembang biak dan membentuk koloni di dalam air. Tahap akumulasi: Pada tahap ini, bakteri yang sudah berkembang biak akan menempel pada partikel organik atau padatan yang ada di dalam air. Bakteri akan menghasilkan enzim yang akan memecah partikel organik menjadi zat-zat yang lebih sederhana seperti amonia dan nitrat. Partikel organik yang sudah dipecah menjadi zat-zat sederhana ini akan menjadi sumber makanan bagi bakteri. Tahap pertumbuhan: Pada tahap ini, bakteri yang ada di dalam air akan semakin berkembang biak dan membentuk flok. Bakteri akan saling menempel satu sama lain dan membentuk struktur flok yang padat. Flok yang sudah terbentuk akan mengambang di dalam air...